Sehari setelah urine Reza Artamevia dinyatakan mengandung amfetamin, kami mendatangi rumah orang tua Reza di bilangan Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Rumah dua lantai dengan tembok dan pagar putih itu tampak sepi dan tenang. Sekitar pukul 10 pagi, asisten rumah tangga keluarga Reza membuka pintu pagar lebar-lebar, pertanda mobil yang diparkir di garasi akan keluar.
Ayahaanda Reza, Adang Surachman Rahmat, hari itu mengenakan kemeja putih. Ia masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesinnya. Lima menit berselang, mobil itu pelan-pelan melewati gerbang rumah. Adang bertanya kepada Bintang sambil membuka kaca mobilnya, “Ada perlu apa?”
“Kami mau minta komentar Anda terkait penangkapan Reza,” jawab kami, santun.
Mendengar jawaban kami, wajah pria paruh baya itu kurang bersemangat. Adang merespons, “Saya enggak mau berkomentar soal itu.” Ia lantas menggerakkan tangan kanan sebagai tanda penolakan. Ia menutup kaca mobil dan menambah kecepatan mobil untuk meninggalkan kediamannya.
Sama seperti Adang, Zahwa dan Aaliyah menolak berkomentar lebih jauh soal kasus ini.
Aaliyah misalnya, tetap percaya pada ibunya. Rabu (31/8), Aaliyah meluapkan perasaannya di akun Instagram pribadinya. “Don't believe everything the media says (jangan percaya semua kata media),” tulis Aaliyah hari itu.
Perasaan ini menyentuh hati netizen. Banyak doa, semangat, dan simpati yang dikirim netizen untuk menguatkan hati Zahwa.
(han/gur)
http://ift.tt/2cr6Y0E
0 comments:
Post a Comment