Elma Theana menangis dalam penyesalannya karena telah menjadikan Gatot Brajamusti sebagai guru spiritual selama sembilan tahun. Air mata Elma Thena mengalir makin deras saat membahas soal anaknya, Isya Adinda Kalia.
"Kalau ngomongin anak, sedih banget. Isya sudah gede, dulu gitu, untungnya anak saya masih kecil dia enggak terlalu komplain," ucap Elma Theana mengusap air mata di Trans TV, Jl.Tendean, Jakarta Selatan baru-baru ini.
"Saya ninggalin anak saya saat umur 3 tahun. Saya sampai lupa, kalau ingat zaman dulu saya tega banget. Pulang seminggu sekali cuma kasih uang. Anak saya ulang tahun, saya cuma kasih uang tapi enggak hadir. Saya lebih mentingin di sana, saya sudah terbius. Kita belajar dari pengalaman. Akhirnya Saya sekarang peduli sama anak saya," cerita Elma Theana sedih.
Penyesalan tersebut sangat dirasakan Elma Theana. Setelah memutuskan keluar dari padepokan tahun 2011, Elma mengaku kehidupannya jauh lebih bahagia.
"Saya baru sekarang menyesalnya. Berasa anak bagian terpenting. Alhamdulillah sekarang sudah hidup enak, tenang," kata Elma Theana.
Hubungan dengan keluarga kembali harmonis. Anak Elma yang masa kecilnya ditinggal ibu, kini sudah tumbuh besar dan bisa hidup mandiri.
"Alhamdulillah anak saya mandiri. Dia enggak nyusahin saya. Dia benar-benar mandiri. Saya kasih uang bulanan dia punya usaha sendiri," pungkas Elma Theana.
(pri/ari)
http://ift.tt/2bS2n1C
0 comments:
Post a Comment