Bintang.com, Jakarta Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) saat ini memang sedang dirundung masalah lantaran ketua umumnya, Gatot Brajamusti terlibat kasus hukum. Hal tersebut ternyata berimbas pada kredibilitas PARFI di mata pegiat film tanah air termasuk di ajang Festival Film Indonesia (FFI).
Salah satu dampaknya adalah batalnya PARFI dilibatkan dalam proses penjurian FFI 2016. Padahal sebelumnya, FFI berencana mengikutsertakan PARFI sebagai satu dari 12 asosiasi pekerja film yang akan dilibatkan dalam penjurian FFI 2016.
"Sebetulnya desain awal adalah 12 asosiasi. Tapi kenapa jadi 11 karena sekarang di PARFI sepertinya ada sedikit masalah intern dimana kami sebagai FFI tidak bisa mencampur. Karena ini organisasi yang independen," ungkap Ketua Bidang Penjurian FFI, Olga Lidya dalam konferensi pers terkait FFI 2016 di Plasa Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (8/9/2016).
Olga beralasan, dihapusnya PARFI sebagai salah satu asosiasi yang terlibat dalam penjurian FFI 2016 lantaran ingin menjaga objektifitas penjurian yang dilakukan.
Terlebih, pihaknya dalam hal ini panitia penyelenggara FFI 2016 tidak memiliki kapasitas untuk ikut campur terhadap masalah yang terjadi di internal PARFI. Meski demikian, Olga mengaku akan tetap membuka pintu untuk PARFI terlibat dalam FFI 2016 jika masalahnya sudah terselesaikan.
Pasca dihapusnya PARFI dari asosiasi yang dilibatkan dalam penjurian FFI 2016, artinya saat ini tersisa 11 Asosiasi yang akan ikut serta dalam penjurian. FFI 2016 sendiri sedianya akan dilaksanakan pada November 2016 mendatang yang bertempat di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
http://ift.tt/2cjqf1x
0 comments:
Post a Comment