TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih banyak misteri yang belum terungkap di balik berdirinya Padepokan Brajamusti milik Gatot.
Kali ini, secuil informasi disebutkan oleh pengacara Rhony Sapulette, kuasa hukum yang mendampingi perempuan berinisial CT (26), yang mengaku sebagai korban pemerkosaan Gatot Brajamusti.
Dulu, ketika padepokan itu masih berdiri di kawasan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat, Gatot dan seisi penghuninya memiliki kata kunci tertentu, yang hanya dipahami oleh orang-orang yang ada disekeliling Gatot, termasuk Reza Artamevia.
"Coba tanya Reza, mereka selalu menggunakan kata kunci, password. Tanya Reza apa itu artinya, jangan tanya saya, " kata Rhony saat dijumpai tabloidnova.com di Polda Metro Jaya.
Sayangnya, Rhony enggan menyebutkan, apa arti kata “password” yang ia maksud. Benarkah untuk meminta aspat alias sabu atau untuk mengelabui korban baru? "Saya tidak mau komentar, silakan tanyakan pada Reza," ucap Rhony.
Sebenarnya, sejak berita mengenai kaburnya Reza Artamevia ke Padepokan Brajamusti beberapa tahun silam, tidak sedikit orang yang sudah sangsi dengan apapun yang diajarkan Gatot di sana.
Namun, seiring waktu, kabar miring seputar padepokan itu tenggelam. Sampai pada akhirnya, padepokan itu tutup, dijual, dan Gatot pindah ke Jakarta tahun 2009.
Nyatanya, pada Minggu (28/8/2016) lalu, Gatot ditangkap oleh petugas kepolisian karena sedang menggelar pesta sabu di sebuah hotel di Mataram, NTB. Tak hanya kasus penyalahgunaan narkoba, belakangan Gatot juga dilaporkan dengan tuduhan pemerkosaan.
Kepada salah satu perempuan yang mengaku sebagai korban, Gatot menyebut dirinya adalah Tuhan dan titisan malaikat.
http://ift.tt/2c12SH5
0 comments:
Post a Comment