JawaPos.com – Reza Artamevia kembali ditangkap petugas kepolisian akibat mengonsumsi obat-obatan terlarang jenis sabu. Penggunaan narkoba jenis sabu bagi Reza Artamevia sejatinya bukan hal baru. Dia diduga sudah cukup lama menggunakan obat-obatan terlarang tersebut sejak masih berada di padepokan Gatot Brajamusti yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat.
Selama berada di padepokan mantan Ketua Umum PARFI itu, sabu diperkenalkan sebagai aspat. Gatot Brajamusti menyebut aspat adalah makanan jin. Orang-orang yang berada di padepokan Gatot hampir semuanya mengonsumsi aspat. Termasuk Reza Artamevia yang memang tinggal di padepokan.
Pengacara Rhonny Sapulete selaku pengacara CT (salah satu korban Gatot) mengatakan tradisi mengonsumsi aspat bukan sekali dua kali dalam sebulan di padepokan Gatot Brajamusti. Tapi dilakukan setiap hari. Hal tersebut diketahuinya berdasarkan penuturan dari kliennya, CT.
“Ikut menikmati juga dia (Reza). Dia kan tinggal di situ. Pengakuan korban setiap hari ya (menggunakan aspat di padepokan),” ujar Rhonny Sapulete kepada JawaPos.com melalui sambungan telepon, Sabtu (5/9).
Reza Artamevia dan Gatot Brajamusti sempat diamankan petugas kepolisian saat berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2016 silam, sesaat setelah Gatot Brajamusti kembali terpilih menjadi Ketua Umum PARFI untuk kedua kalinya. Hasil tes menunjukkan bahwa mereka positif menggunakan narkoba jenis sabu. Reza pada waktu itu disebut baru pada tahap coba-coba menggunakan narkoba.
Rhonny Sapulete menduga Reza Artamevia kembali menggunakan sabu karena sudah mengalami ketergantungan. Kemungkinan Reza menjalani proses rehabilitasi tidak tuntas pada 2016 silam hingga dia kembali mengonsumsinya.
“Rehabnya mungkin nggak selesai atau mungkin sudah ketergantungan berlebihan karena sering pakai,” tutur Rhonny.
Setelah mengetahui kabar bahwa aspat ternyata adalah narkoba jenis sabu dengan adanya pengakuan dari korban Gatot, Reza Artamevia sempat membuat laporan polisi terhadap mantan guru spiritualnya. Itu karena dirinya merasa ditipu. Sebab selama ini aspat yang dikonsumsi Reza Artamevia ternyata adalah narkoba jenis sabu.
Kedekatan Reza Artamevia dengan Gatot Brajamusti sejatinya sudah cukup lama. Kedekatan mereka terkuak ke publik ketika pada 2004 silam Reza hilang di Bandara Soekarno Hatta usai mengisi acara di Surabaya, Jawa Timur. Pengacara Reza ketika itu bahkan sempat membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya atas kejadian tersebut. Berita hilangnya Reza juga sempat menjadi isu nasional diberitakan media cetak, radio, dan televisi.
Namun, ternyata Reza Artamevia tidak benar-benar hilang. Dia berada di padepokan Gatot Brajamusti. Pengacara Reza kemudian mencabut laporan polisi di Polda Metro Jaya.
https://ift.tt/2F8fQa2
0 comments:
Post a Comment