Menguak Rahasia Cara Kerja Lambe Turah dan Akun Gosip Lainnya - SuratKabar.ID

 

SURATKABAR.ID – Pasar bisnis gosip yang dulunya hanya didominasi oleh industri televisi dan tabloid kini telah mengalami sejumlah pergeseran signifikan. Gosip berlalu dalam hitungan hari, namun lain ceritanya untuk Lambe Turah. Gosip demi gosip itu tersimpan sebagai menu makan di Instagram yang dikonsumsi jutaan orang. Bahkan info tersebut dapat ditengok kembali oleh siapa saja dan kapan saja.

Kecepatan dan keributan dari gosip yang dimunculkan Lambe Turah telah mengubah pasar dan bisnis gosip di Tanah Air. Akun gosip di media sosial Instagram ini memang pandai mengolah informasi. Melansir reportase Tirto.ID, Selasa (11/12/2018), sang pengelola juga sadar betul akan sifat alamiah manusia yang pada hakikatnya memang gemar bergunjing.

Dibuat pada Desember 2015, akun Lambe Turah dikelola oleh lima orang admin. Saat ini, akun tersebut telah mempunyai 5,8 juta pengikut. Mulanya, akun itu dibuat hanya untuk bersenang-senang. Para adminnya yang kerap dipanggil minceu, mengaku punya banyak informasi soal kasus-kasus selebritas. Kini Lambe Turah memiliki 10 staf termasuk di antaranya para admin yang mengelola konten hingga staf promosi dan pemasaran.

Saat ditemui di lapangan oleh awak media, Nanda Persada, salah satu staf promo Lambe Turah, bercerita di salah satu mal di kawasan Pondok Indah pada akhir November lalu. Sejak tahun lalu, ia kerap wira-wiri di media sebagai juru bicara resmi akun Lambe Turah.

Berdasarkan bio akun Instagramnya, pria ini merupakan bagian dari PM Management, salah satu manajemen artis. Nanda pun membeberkan dapur Lambe Turah, mulai dari cara kerja hingga profit yang dihasilkan akun gosip tersebut.

Baca juga: 5 Artis Cantik Ini Disebut Pernah Dekat dengan Wawan, Termasuk Jennifer Dunn

‘Mommy’ yang Dimaksud Lambe Turah

“Mommy tidak akan mau bertemu,” ujar Dayang, salah satu staf Lambe Turah, pada akhir November lalu. “Nanti via telepon saja.”

‘Mommy’ yang dimaksud Dayang merupakan admin utama yang kini mengelola akun Lambe Turah. ‘Mommy’ tentu bukan nama asli. Sangat mungkin juga jjika sang ‘Mommy’ bukanlah sosok seseorang yang tunggal, melainkan ada banyak orang.

Dayang menjanjikan akan menghubungi wartawan saat bertemu dengan ‘Mommy’ pada sore hari. Namun, pada waktu yang ia janjikan, admin Lambe Turah tak kunjung menghubungi. Dayang beralasan, “Kafe tempat kami bertemu tadi ramai sekali. Suara Mommy sudah dikenali orang.”

Hal ini sesuai dari apa yang dikatakan Nanda. Nanda mengatakan, dalam melakukan pekerjaan, admin Lambe Turah sangat berhati-hati bahkan untuk mengunggah konten di Instagram.

“Mereka harus cari tempat yang sangat privat dulu baru bisa posting. Contohnya toilet,” tukas Nanda. Hal ini dilakukan demi menjaga privasi dan identitas admin Lambe Turah yang masih menjaga anonimitasnya sampai sekarang.

Memicu Kontroversi

Cara ini tentu dilakukan bukan tanpa alasan. Sejak kemunculannya, Lambe Turah memicu kontroversi. Pasalnya, kontennya biasa mengungkap “skandal” selebritas maupun orang terkenal lain, yang tak banyak didapatkan media gosip arus utama.

Itulah sebabnya, ada saja ancaman terhadap Lambe Turah. Contohnya seperti laporan ke kepolisian saat kasus skandal motivator Mario Teguh hingga ancaman pembunuhan. Terakhir, Lambe Turah sempat diancam dilaporkan ke polisi oleh seleb Nikita Mirzani.

Republik Indonesia sendiri termasuk negara yang ramah pidana pencemaran nama baik, terutama lewat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dan sosok anonim pada akun gosip seperti Lambe Turah—yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘senang bergunjing’—bisa menjaga mereka dari ancaman pidana itu.

Dari kasak-kusuk di dunia akun gosip Instagram, ‘Mommy’ ialah pengelola awal Lambe Turah. Saking punya semestanya sendiri, pernah ada keributan antara seseorang bernama Nissa, admin kedua Lambe Turah, yang berseteru dengan Mommy, pengelola saat ini.

Bagaimanapun, Nanda enggan mengonfirmasi hal tersebut, “Tanya saja nanti sama admin,” singkatnya.

Dayang, staf Lambe Turah, pernah memberi kontak luar negeri kepada wartawan. Nomor ini tak asing karena tercantum dalam bio akun Instagram Lambe Turah. Nomor kontak itu berbasis di New York, Amerika Serikat.

Nanda mengklaim memang ada admin yang sering bolak-balik New York-Jakarta sehingga mereka memutuskan memakai nomor itu untuk dicantumkan dalam deskripsi akun di Instagram. Orang yang memegang nomor kontak itu sempat menjawab sekali saat reporter menghubunginya melalui WhatsApp.

Ia tak menolak sekaligus tak mengiyakan saat diajak untuk wawancara. Sehingga sampai sekarang, ‘Mommy’ masih menjaga kerahasiaannya.

Menyelidiki Privasi Orang

“Kalau sebuah isu sedang ramai, atau ada peristiwa di satu tempat yang berhubungan dengan selebritas dan banyak infotainment di sana, bisa jadi ada agen kami di sana. Mereka ikut liputan. Tapi enggak ada yang tahu dia dari Lambe Turah,” beber Nanda.

Nanda melanjutkan, cara kerja Lambe Turah menggali informasi tak banyak berbeda dari media gosip lain. Mereka mengecek di lapangan dan mengumpulkan dokumen yang dianggap valid.

“Kami tidak berani mengunggah konten yang beraroma skandal tanpa punya bukti kuat,” tegas Nanda.

Selain itu, pengelola akun ini menerima informasi dari netizen. Para warganet yang doyan bergosip kerap mengirim informasi atau foto atau “temuan di lapangan” melalui pesan langsung ke Instagram Lambe Turah.

Menurut Nanda, kiriman informasi macam itu bisa datang dari orang terdekat si seleb. Biasanya sukarelawan ini merupakan orang-orang yang kecewa dengan pesohor tersebut dan berniat mengungkap skandal atau privasinya. Kolaborasi macam ini yang kerap membuat Lambe Turah memiliki dokumen-dokumen pribadi si pesohor.

Cara mendapatkan informasi ialah satu hal, dan cara mengelolanya ialah hal lain. Orang-orang di balik admin Lambe Turah tergolong pandai mengolah informasi tersebut.

Akun ini lihai meracik menu gosip kepada jutaan pengikutnya lewat keterangan yang menyentil, tajam, dan memancing spekulasi, lengkap dengan jargon-jargon khas mereka. Salah satu yang harus mencicipi kegarangan akun gosip Lambe Turah adalah motivator Mario Teguh.

Hanya dalam satu postingan, netizen dari semesta gosip harus menyaksikan karier Mario Teguh yang saat itu di puncak terseret hingga ke ujung tanduk. Itu terjadi saat Lambe Turah mengunggah akte kelahiran anak pertamanya dari istri pertama Mario Teguh.

Kendati kiprah akun gosip ini bisa menenggelamkan karier seseorang, Nanda mengklaim Lambe Turah tak sembarang membagikan jenis informasi. Ada beberapa pertimbangan, selain mengecek bukti-bukti valid. Misalnya saat salah satu seleb kepergok selingkuh.

“Saat itu kami sudah punya bukti kuat. Tinggal posting aja. Tapi kami mempertimbangkan kondisi keluarganya juga. Saat itu istrinya sedang hamil. Masak kami tega posting begitu?” papar Nanda.

Menurut pengakuan Nanda, Lambe Turah juga sudah tahu lebih dulu soal perceraian Gading dan Gisel beberapa minggu sebelum gugatan tejadi. Selain itu Lambe Turah menghindari mengunggah konten-konten yang bermuatan politik, SARA, dan isu sensitif lain.

“Nanti menimbulkan perpecahan,” imbuhnya.

Secara off the record, Nanda menunjukkan salah satu foto yang menurutnya dapat menimbulkan “keramaian” di masyarakat jika diunggah.

“Ini salah satu contoh. Ini sensitif sekali,” tuturnya sembari menyodorkan ponsel pintarnya kepada wartawan, Restu Diantina Putri, di lapangan.

Menjadi Tren Gosip

Kesuksesan Lambe Turah, yang ditopang sifat alamiah manusia senang bergunjing, dengan engagement yang kuat menginspirasi pihak lain membuat akun serupa.

Akun Lambe Nyinyir (1,8 juta pengikut), Lamis Corner (672 ribu pengikut), Mak Rumpita (860 ribu pengikut), dan Tante Rempong (773 ribu pengikut) ikut mengekor kesuksesan dari Lambe Turah. 

Orang di balik Lamis Corner—yang memakai sebutan ‘Nyai’—mengaku membuat akun ini bersama temannya sejak awal tahun 2018 karena terinspirasi dari akun Lambe Nyinyir. Ia sendiri berstatus sebagai mahasiswi dan mengisi sela waktu kuliahnya dengan mengunggah satu hingga sepuluh konten di akun tersebut dalam sehari.

Biasanya, ia merangkum informasi dari pemberitaan media online serta media sosial si seleb, lalu dikemas menjadi tampilan menarik, sesuai kebutuhan Instagram.

Menurut ‘Nyai’, menjadi admin akun gosip memberikan kesan tersendiri.

“Rasanya seperti latihan menjadi artis yang siap dengan hujatan dan kritik netizen,” ujarnya, yang enggan menerima telepon dari wartawan namun lebih memilih percakapan lewat LINE.

Beberapa kali, ia menerima keluhan dari sejumlah selebritas yang tak suka dengan kontennya seperti Mulan Jameela dan Lucinta Luna.

Tak sama dengan Lambe Turah, beberapa admin akun gosip lain sebenarnya cukup terbuka mengungkap nama asli mereka kendati tak bersedia identitasnya diungkap ke publik. Namun, mereka justru lebih tertutup untuk permintaan wawancara.

“Tidak ingin saja. Kami sudah berganti-ganti admin dan kepemilikan. Nanti takut ada perselisihan,” jawab admin akun Drama Kuin.

Identitas Abu-Abu Akun Gosip

Di era Orde Baru, “berita” gosip terutama gosip politik diminati bukan karena isinya, melainkan sumber berita itu tidak dari pemerintah. Sebaliknya, di era media sosial, para selebritas dan pesohor politik gampang membagikan kehidupan privasinya.

Pakem-pakem penyiaran atau pers mengenai jenis informasi ini sangat mungkin terlalu kuno untuk membatasinya. Pendeknya, akun gosip menjadi entitas baru dalam jagat media sosial nusantara.

Lambe Turah dan akun gosip serupa bersaing dengan menu gosip yang disajikan layar televisi. Konten yang lebih update, lugas, dan kontroversial telah mengerek mereka dari semula penyedia gosip alternatif menjadi arus utama.

Lantas, apa sebenarnya jenis kelamin akun-akun gosip seperti ini mengingat ia bukanlah lembaga pers maupun akun bisnis?

Menurut Alsemat Ferdinandus Setu, Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informasi, akun gosip seperti Lambe Turah sama saja dengan akun lain yang menggunakan media sosial.

“Tidak ada perlakuan istimewa. Silakan dipergunakan sebebas-bebasnya untuk kepentingan apa pun,” tutur Setu.

Hanya saja, karena ia bukan produk jurnalistik apalagi berbadan pers, maka pengawasannya tunduk pada UU Nomor 11/2008 tentang ITE, seperti halnya akun-akun lain. Jika ada pelanggaran berupa pencemaran nama baik, ujaran kebencian, pornografi, hingga berita bohong, akun-akun gosip ini bisa dilaporkan pidana.

Beberapa kali Lambe Turah sempat dilaporkan polisi, salah satunya saat kasus perseteruan Mario Teguh dan anak kandungnya dengan delik pencemaran nama baik pada 2016. Lambe Turah pernah juga dilaporkan Prabowo Subianto dan Fadli Zon dengan tuduhan penyebaran berita bohong lantaran mengunggah foto yang diduga keduanya bersama admin kelompok Muslim Cyber Army pada Maret 2018.

Hampir semua kasus itu mental karena identitas akun Lambe Turah bersembunyi di balik anonimitas. Persoalan inilah yang membawa Lambe Turah berada dalam posisi dilematis.

Selain mengandalkan delik aduan dari masyarakat, Kementerian Kominfo mempunyai instrumen pengawasan dengan menggunakan algoritma kata kunci tertentu.

“Misalnya saat musim Pilpres seperti ini, kami memonitor kata kunci ‘Jokowi‘, ‘Prabowo’, ‘Ma’ruf Amin’, dan ‘Sandiaga Uno’. Hingga ‘cebong’ dan ‘kampret’,” kata Setu.

Jika ada temuan pelanggaran, Kementerian Kominfo akan menindak bekerjasama dengan Bawaslu, imbuh Setu.

“Pengawasan yang kami lakukan terhadap akun gosip sama saja seperti yang kami lakukan pada akun-akun lain,” tambahnya kemudian.

Apakah akun-akun gosip ini rentan diblokir? Setu berkata ada tahapannya, sama terhadap akun-akun media sosial lain.

Kementerian melayangkan pemberitahuan lebih dahulu kepada pemilik akun untuk menghapus konten yang dipermasalahkan, jika menurut sistem pengawasan Kominfo akan “memutihkan” kesalahan si akun tersebut.

Langkah langsung pemblokiran hanya tertuju pada akun yang memuat konten negatif berupa pornografi, anti-NKRI, anti-Pancasila, dan upaya menggulingkan pemerintahan yang sah.

Alhasil, potensi pelanggaran bisa terulang berkali-kali. Pemilik akun pun rentan menghadapi gugatan pidana.

“Apa kami daftarkan saja ke Dewan Pers, ya?” tanya Nanda Persada, staf promo Lambe Turah, dengan retorik.



https://ift.tt/2GdnCiW
Share on Google Plus

About Unknown

0 comments:

Post a Comment